ABI BAGLIM

GELISAH




Makan tak nikmat, tidur tak lelap, jiwaku seakan-akan digaruk oleh sesuatu yang sepele bagi orang lain tetapi sangat penting bagiku. Satu tahun aku menjalani hari-hari dengan buku dan terkurung di lingkungan belajar. Tidur, makan, siang dan malam telah aku korbankan untuk mendapat prestasi belajar.

Tapi, yang diusahakan berkhianat, yang diperjuangkan ingkar, hasil yang keluar setelah satu tahun aku lewati ternyata sangat mengecewakan. Terhina, itulah yang pertama kali muncul dipikiranku kala itu. Akan jadi apa aku dengan hasil yang sangat kecil, baru pertamakali ini aku berpikir
jauh sampai sepuluh tahun yang akan datang. Tidak pernah aku merasa sangat gelisah seperti ini.

Aku percaya, apa yang aku lakukan hari ini, sebanding dengan apa yang akan aku dapatkan esok hari. Tapi kepercayaan yang sejak kecil aku tanamkan seolah-olah dicabut paksa dalam sedetik. Jadi setelah aku melakukan ini semua, apakah aku pantas mendapat ini? Apakah salah jika aku tetap percaya kepada hal tersebut?

Jika aku tetap percaya, kegelisahan itu bukan hilang, melainkan sebaliknya. Jika aku mendapatkan nilai yang rendah seperti ini sekarang, pekerjaan apa yang akan aku dapat di masa yang akan datang, apakah aku akan menjadi orang tanpa berguna bagi orang banyak, atau jangan-jangan aku tidak berguna bagi diri sendiri? Kegelisahanku semakin liar.



Posting Komentar

Jangan bosen-bosen main ke blog gue ya, Jangan lupa juga komentar, biar gue tau apa pendapat kalian, karena pendapat kalian adalah semangat buat gue untuk terus berkarya.