Makan tak nikmat, tidur tak lelap,
jiwaku seakan-akan digaruk oleh sesuatu yang sepele bagi orang lain tetapi
sangat penting bagiku. Satu tahun aku menjalani hari-hari dengan buku dan
terkurung di lingkungan belajar. Tidur, makan, siang dan malam telah aku
korbankan untuk mendapat prestasi belajar.
Tapi, yang diusahakan berkhianat,
yang diperjuangkan ingkar, hasil yang keluar setelah satu tahun aku lewati
ternyata sangat mengecewakan. Terhina, itulah yang pertama kali muncul
dipikiranku kala itu. Akan jadi apa aku dengan hasil yang sangat kecil, baru
pertamakali ini aku berpikir

